Skip to content

A09:2021 – Kegagalan dalam Keamanan Logging dan Monitoring

Faktor-Faktor

Klasifikasi CWE Tingkat Kejadian Maksimum Rata - Rata Tingkat kejadian Cakupan Maksimum Rata - Rata Cakupan Rata-rata Bobot Eksploitasi Rata - Rata Bobot Dampak Total Kejadian Total CVEs
4 19.23% 6.51% 53.67% 39.97% 6.87 4.99 53,615 242

Tinjauan

Kegagalan dalam Keamanan Logging dan Monitoring datang dari survey industri (#3), naik sedikit dari posisi ke-10 di dalam OWASP top 10 2017. Mencatat dan memonitor dapat menjadi sebuah kesulitan untuk melakukan testing, seringkali harus menggunakan tindakan seperti wawancara atau bertanya bila serangan telah terdeksi selama tes penetrasi. Dalam kategori ini juga tidak terlalu banyak data CVE/CVSS yang ada, tetapi dalam mendeteksi kemudian merespon dalam penjebolan sangatlah krusial. visibilitas, peringatan insiden, dan forensik sangatlah berdampak pada hal tersebut. kategori ini memperluas CWE-778 Insufficient Logging dengan memasukan CWE-117 Improper Output Neutralization for Logs, CWE-223 Omission of Security-relevant Information, dan CWE-532 Insertion of Sensitive Information into Log File.

Deskripsi

Kembali ke OWASP Top 2021, Kategori ini membantu untuk mendeteksi, meningkatkan dan respon terhadap penjebolan yang sedang aktif. Tanpa mencatat dan memonitor, penjebolan tidak dapat dideteksi. Ketidakcukup melakukan log, deteksi, memonitor dan respon aktif terjadi setiap waktu:

  • Kejadian yang dapat di Audit, seperti login, kegagalan login dan transaksi dengan nilai yang tinggi tidak di catat.

  • Peringatan dan Error tidak menghasilkan pencatatan yang memadai atau catatan pesan yang tidak jelas.

  • Log dari aplikasi dan API tidak di monitor untuk aktifitas mencurigakan.

  • Log hanya disimpan secara lokal.

  • Threshold peringatan yang sesuai dan proses dari respon eskalasi tidak efektif.

  • Tool Penetration testing dan Scan dari dynamic application security testing (DAST) (seperti OWASP ZAP) tidak memicu peringatan.

  • Aplikasi tidak dapat mendeteksi, mengeskalasi atau memperingati untuk serangan aktif di waktu sebenarnya(real-time) atau bahkan mendekati waktu sebenarnya.

Anda sangatlah rentan terhadap kebocoran data saat pencatatan dan peringatan kejadian terlihat kepada user atau bahkan penyerang (lihat A01:2021 - Broken Access Control)

Cara Mencegah

Pengembang harus mengimplementasikan beberapa atau semua kontrol dibawah ini yang tergantung pada risiko dari aplikasi:

  • Pastikan semua kesalahan login, kontrol akses dan validasi input dari server-side dapat di catat dengan konteks pengguna yang cukup untuk mengidentifikasikan akun yang mencurigakan atau jahat serta catatan tersebut di simpan dengan waktu yang cukup untuk analisa forensik yang terlambat.

  • Pastikan semua catatan dihasilkan dalam format dimana solusi pengelola catatan dapat dengan mudah digunakan.

  • Pastikan data catatan telah di encode dengan benar untuk mencegah injeksi atau serangan pada pencatatan atau sistem monitor.

  • Pastikan transaksi dengan nilai yang tinggi memiliki jejak audit dengan kontrol integritas untuk mencegah gangguan dan penghapusan, seperti hanya dapat ditambahkan ke database atau yang mirip seperti itu.

  • Tim DevSecOps harus membuat monitoring secara efektif dalam memonitor dan memperingati aktifitas mencurigakan yang terdeteksi dan merespon secara cepat.

  • Membuat atau adopsi sebuah respon insiden dan rencana pemulihan, seperti NIST 800-61r2 atau versi atas nya.

There are commercial and open-source application protection frameworks such as the OWASP ModSecurity Core Rule Set, and open-source log correlation software, such as the ELK stack, that feature custom dashboards and alerting.

Contoh Skenario Penyerangan

Skenario #1: oeprator website Provider Rencana Kesehatan anak-anak tidak dapat mendeteksi penerobosan dikarenakan kurang nya dalam memonitor dan mencatat. pihak luar menginformasikan kepada provider bahwa penyerang memiliki akses dan telah memodifikasi ribuan rekam medis yang sensitif dari 3.5 juta anak. tinjauan pasca insiden telah menemukan bahwa pengembang website tidak menindak kerentanan yang signifikan. seperti disana tidak ada pencatatan atau pemonitoran dari sistem, penjebolan data telah berperkembang dari tahun 2013, penjebolan telah aktif lebih dari periode tujuh tahun.

Skenario #2: Sebuah perusahaan penerbangan india besar telah terbobol yang lebih dari 10 tahun melibatkan jutaan data penumpang. termasuk passport dan data kartu kredit. Pembobolan data terjadi saat third party cloud dari hosting provider, tidak menotifikasi bahwa sistem penerbangan tersebut telah di bobol untuk beberapa waktu.

Skenario #3: Sebuah perusahaan penerbangan eropa besar menderita sebuah kebobolan laporan GDPR yang dapat dilaporkan. Kebobolan tersebut telah dikabrkan dikarenakan oleh kerentanan aplikasi keamanan pembayaran di eksploitasi penyerang yang telah memanen lebih dari 400.000 rekam pembayaran pelanggan. perushaan penerbangan tersebut telah di denda sebesar 20 juta pound sehingga menghasilkan pengatur privacy.

Referensi

Daftar Klasifikasi CWE

CWE-117 Improper Output Neutralization for Logs

CWE-223 Omission of Security-relevant Information

CWE-532 Insertion of Sensitive Information into Log File

CWE-778 Insufficient Logging